Pages

Minggu, 12 April 2015

2

www.gudangfilm.borneo-boy.com
    Pemain : Vino G Bastian, Velove Vexia, Dona Harun, Iszur Muchtar, Dallas Pratama, Framly, Andri Mashadi, Hans Hilman, George Timothy, Henny Zulyani, Sheila Mahdaly, Westny Dwijayanti dll.
·        Sutradara : Lasja F. Susatyo
·        Produser : Adiyanto S
·        Genre : Drama
·        Rilis : 17 Januari 2013

MIKA merupakan film yang diadaptasi dari novel berjudul ‘Waktu Aku bersama Mika’ karya Indi. Film ini dirilis pada 1Januari lalu. Dan dimainkan dengan baik oleh Vino G Bastian sebagai Mika dan Velove Vexia sebagai Indy.
          Awal kisah saat Indi telah divonis mengidap penyakit scoliosis dan harus selalu menggunakan brace atau besi penyangga tubuh. Indi merasa dirinya cacat dan aneh, maka Indi menjadi gadis pendiam dan takut bergaul. Sebelum masuk SMA, Indi berlibur di Jakarta kerumah neneknya. Pada saat berlibur inilah awal mula Indi bertemu dengan Mika, pria supel, cuek, santai dan unik. Sejak perkenalan itu Indi merasa sudah begitu akrab dengan Mika, Indi merasa Mika orang baik meski penampilannya begajulan dan bertato. Indi merasa Mika tidak memandang aneh dirinya dan tidak jijik memegang brace bahkan menolong Indi saat kesulitan berdiri. Perkenalan antara ‘Sugar’ dan ‘peterpan’ tersebut benar benar digambarkan dengan sderhana dan singkat. Sugar adalah panggilan dari Mika untuk Indi dan Peterpan adalah panggilan dari Indi untuk Mika. Dalam perjalanan pulang kerumah nenek, Mika mengatakan bahwa dirinya positif HIV AIDS. Namun Indi tidak ketakutan bertemanan dengan Mika.
          Saat jam olahraga disekolahan, Indi tak dapat mengikuti pelajaran tersebut dikarenakan larangan dokter atas penyakit yang dideritanya. Disekolahan Indi dipandang aneh oleh teman temannya tetapi dia memiliki teman sebangku yang cukup baik. Kejutan pertama dari Mika meluncur. Satpam memberi buku titipan dari mika, buku tersebut menggiring Indi kesuatu tempat dimana Mika berada. Dibelakang sekolah adalah markas The Lost Boys, Mika adalah alumni SMA tersebut. Dari sinilah kejutan kejutan kecil dari Mika selalu ada untuk Indi, Mika melakukan banyak hal yang selalu membuat Indi tersenyum. Sampai pada akhirnya mereka berpacaran. Hubungan tersebut Indi sembunyikan dari Ibunya. Bagi Indi, Mika adalah malaikat yang Tuhan kirimkan begitu sempurna.
          Sampai pada saat kondisi Mika yang memburuk dan Penyakit Mika diketahui oleh orang tua Indi dan teman teman lainnya. Indi benar benar dipaksa meninggalkan Mika, namun pada akhirnya Mika yang meminta Indi pergi karena ia sadar hidupnya takkan lama lagi dan ia tak ingin Indi semakin sedih. Indipun pergi tanpa mengerti mengapa Mika tak lagi menginginkannya. Sepanjang hari Indi mengirimkan surat kepada Mika. Dari ribuan kenangan bersama Mika, Indi menjadi bangkit dari keterpurukan hidup akibat penyakitnya. Sampai saat Indi sudah kuliah, Indi dihubungi oleh Ibunya Mika agar Indi datang. Dan saat inilah, akhir yang mengharukan tersebut digambarkan.

1


Masyarakat tidak lepas dengan yang namanya Budaya. Budaya adalah sesuatu yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Budaya mengajarkan setiap individu dari sebuah kelompok tertentu untuk bertindak mengikuti Budaya Tersebut. Dengan ada banyaknya budaya di Indonesia, tentunya akan ada banyak individu yang mempunyai kebiasaan yang berbeda satu dengan yang lainnya. Contoh sederhana, individu dari suku Jawa dengan Individu dari suku batak memliki budaya yang berbeda sehingga masing Individu mempunyai kebiasaan yang berbeda dan menjadi suatu ciri khas dari budaya yang di anutnya.

Saya Pribadi berasal dari suku Jawa, kedua orang tua saya berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kebudayaan masyarakat Jawa sangat terasa di keluarga saya, seperti orang tua yang berbicara menggunakan bahasa Jawa pada setiap situasi, cara memanggil anggota keluarga yang menggunakan silsilah jawa, Sopan santun dan juga makanan yang disajikan adalah makanan-makanan Jawa. Dan seperti keluarga Jawa kebanyakan, keluarga kami juga sering mengadakan kumpul keluarga besar untuk saling ber-silaturahmi.

Dengan Kebudayaan Jawa yang terasa kental di keluarga saya, apakah ada hal yang menghambat perkembangan pada diri saya sendiri?

Meskipun kebudayaan Jawa di keluarga saya sangat terasa kental, tetapi keluarga saya bukanlah keluarga Jawa yang "Keras". Contoh sederhana adalah, orang Jawa harus mencari pasangan hidup yang juga orang Jawa, tetapi saya tidak diharuskan untuk mencari orang Jawa untuk dijadikan pasangan hidup. Keluarga saya juga bersifat terbuka dengan orang dengan budaya Batak, Sunda dan lainnya, jadi saya juga tidak memiliki masalah dalam mencari teman yang mempunyai Budaya yang berbeda.

Kebudayaan bukan merupakan suatu penghambat dalam perkembangan pada diri sendiri, tetapi bisa menjadi suatu nilai tambah dalam mengembangkan diri sendiri