Pages

Senin, 09 Oktober 2017

SEO ( Search Engine Optimization)

Menurut Hernawati (2013), SEO adalah serangkaian proses yang dilakukan secara sistematis yang bertujuan untuk meningkatkan volume dan kualitas trafik kunjungan melalui mesin pencari menuju situs website tertentu dengan memanfaatkan mekanisme kerja atau algoritma mesin pencari tersebut, yang disebut dengan PageRank. Berdasarkan prinsip kerja PageRank, secara umum bisa dikatakan bahwa halaman website yang memperoleh peringkat tinggi adalah halaman website yang banyak mendapat link dari halaman website lain. Nilai PageRank juga akan semakin tinggi apabila halaman web yang mengarah kepadanya juga memiliki kualitas yang tinggi juga. Tujuan dari SEO adalah menempatkan sebuah situs website pada posisi teratas hasil pencarian berdasarkan kata kunci tertentu yang ditargetkan. Situs web yang menempati posisi teratas pada hasil pencarian memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan pengunjung. Berdasarkan hal-hal tersebut, maka solusi yang akan ditawarkan adalah bagaimana cara agar web atau blog berada pada posisi teratas di hasil pencarian Google dan akan mendatangkan trafik pengunjung yang banyak, yang mana dari konsep yang dibangun ini akan menjadi jawaban bagi para pemilik web atau blog.

Tujuan dari penerapan teknik SEO pada web log atau blog adalah memberikan posisi blog di mesin pencari yang lebih baik yaitu berada di urutan teratas pada halaman pertama Google SERP, memaksimalkan kinerja penerapan metode SEO Onpage dan SEO Offpage pada blog. Selain itu juga dapat membuktikan bahwa teknik SEO yang diterapkan telah berfungsi dan berjalan dengan baik.

Teknik Penggunaan Search Engine Optimization (SEO)

Teknik penggunaan SEO dalam website sendiri dikategorikan menjadi 2 macam cara, yaitu : on-site optimization dan off-site optimization (Rehman dan Khan, 2013). 
Selain itu juga Teknik penerapan SEO dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu Black Hat SEO dan White Hat SEO [3]. 
Black Hat SEO menggunakan teknik dan cara-cara yang agresif dan tidak jarang “ilegal” yang hanya berfokus pada mekanisme cara kerja mesin pencarian dan bukan pada pengunjung web yang sebenarnya. 
Sedangkan White Hat SEO menggunakan cara yang lebih safety dengan mengutamakan aturan-aturan dan kebijakan-kebijakan standar dan resmi dalam membuat sebuah content pada halaman website yang akan diakses oleh pengunjung web. 
Penggunaan on-site optimization dalam teknik SEO dalam upaya meningkatkan visibilitas dan juga jumlah kunjungan pada sebuah halaman wesbite, menekankan pada poin-poin berikut (Hissom, 2010) : 
(1) Penggunaan kata kunci (key words), dimana key words merupakan parameter yang sangat populer untuk digunakan dalam mengindentifikasi subjek pencarian halaman website. 
(2) Penggunaan satuan gramatik key phrase yang terdiri dari minimal 2 kata atau lebih yang membentuk sebuah kata kunci (key words), dimana kata-kata yang digunakan berpotensial untuk digunakan dalam query pencarian sebuah halaman website. 
(3) Penggunaan metadata yaitu detail data dari sebuah data. Dimana sebuah halaman website menyertakan metadata dalam bentuk tag-tag. 
(4) Penggunaan hyperlink atau backlink dimana link-link yang digunakan dalam sebuah halaman website berfungsi sebagai jembatan penghubung antara satu halaman dengan halaman web yang lainnya baik pada website yang sama ataupun berbeda.

Sumber
file:///E:/Downloads/OAJIS_28_1546.pdf (ANALISA PENGARUH PENGGUNAAN SEARCH ENGINE OPTIMIZATION (SEO) PADA WEBSITE E-COMMERCE, Himawan , Arisantoso , Asep Saefullah)
http://technoscientia.akprind.ac.id/full/vol6no1agus2013/80-88_njs.pdf (PENERAPAN TEKNIK SEO (SEARCH ENGINE OPTIMIZATION) PADA BLOG (STUDI KASUS: NOVA13.COM), Nova Tri Cahyono , Joko Triyono ,Suwanto Raharjo)


E-Commerce dan E-Business

E-COMMERCE

Dinamika persaingan bisnis dalam perkembangan dunia teknologi informasi yang semakin maju dan pesat dari waktu ke waktu sudah terasa dampaknya oleh sebagian besar masyarakat dari yang sederhana menjadi modern dan serba cepat sehingga berdampak pada perilaku informasi dalam segala bidang, baik bidang pendidikan, kesehatan, hiburan, sumber informasi, tenaga kerja, dunia bisnis dan komunikasi tanpa batasan tempat dan waktu, kebutuhan informasi yang lebih cepat dan murah tentunya menuntut para pemberi informasi untuk memiliki sebuah media online, dimana informasi yang disajikan bisa dengan mudah dan cepat didapatkan oleh konsumen informasi. Hal ini dapat dilakukan dengan penggunaan internet.

Penggunaan internet untuk aktivitas transaksi bisnis dikenal dengan istilah Electronic Commerce (E-Commerce). E-Commerce dapat terjadi antara organisasi bisnis dengan konsumen, meliputi penggunaan Internet dan World Wide Web untuk penjualan produk dan pelayanan untuk konsumen (Doolin, et al., 2005). Penggunaan e-commerce telah mengalami peningkatan di Indonesia (DailySocial dan Veritrans, 2012). Penggunaan internet untuk transaksi bisnis sudah dianggap sebagai suatu hal yang penting, hal ini ditandai dengan meningkatnya jumlah pengusaha yang menggunakan e-commerce dalam perusahaannya.

Menurut McLeod (2008 : 59). Perdagangan elektronik atau yang disebut juga e-commerce, adalah penggunaan jaringan komunikasi dan komputer untuk melaksanakan proses bisnis. Pengertian dari e-commerce adalah menggunakan internet dan komputer dengan browser web untuk mengenalkan, menawarkan, membeli dan menjual produk. Manfaat dengan penerapan e-commerce sebuah perusahaan dapat memiliki sebuah pasar internasional. Bisnis dapat dijalankan tanpa harus terbentur pada batas negara dengan adanya teknologi digital. Biaya operasional dapat ditekan sedikit mungkin. Mempercepat waktu pemrosesan dan mengurangi resiko human error. Mengurangi penggunaan kertas dalam berbagai aktifitas pengerjaan mulai dari mendesain, memproduksi, pengiriman, pendistribusian hingga marketing.

Mekanisme E-Commerce

Pembeli yang hendak memilih belanjaan yang akan dibeli bisa menggunakan ‘shopping cart’ untuk menyimpan data tentang barang-barang yang telah dipilih dan akan dibayar. Konsep ‘shopping cart’ ini meniru kereta belanja yang biasanya digunakan orang untuk berbelanja di pasar swalayan. ‘Shopping cart’ biasanya berupa formulir dalam web, dan dibuat dengan kombinasi CGI, database, dan HTML. Barang-barang yang sudah dimasukkan ke shopping cart masih bisa di-cancel, jika pembeli berniat untuk membatalkan membeli barang tersebut.










 

Bisnis E-commerce dapat menggunakan beberapa prinsip atau bahkan semua hal berikut:
· Situs web belanja online untuk penjualan ritel langsung ke konsumen.
· Partisipasi dalam pasar online, yang fokusnya memproses bisnis-ke-konsumen (B2C) atau konsumen-ke-konsumen (C2C).
 · Penjualan business to business (B2B).
· Mengumpulkan dan menggunakan data demografi melalui kontak web dan media sosial.
· Pertukaran data elektronik business-to-business (B2B)

E-BUSINESS
Sairamesh (2004) E-Bisnis adalah praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis utama seperti perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur, penjualan, pemenuhan pesanan, dan penyediaan layanan melalui penggunaan teknologi komunikasi, komputer, dan data yang telah terkomputerisasi. E-Bisnis menggunakan teknologi informasi berupa internet dan jaringan komputer lainnya untuk menjalankan proses bisnis utama yaitu pembelian dan penjualan. Awalan “e” dalam kata e-Bisnis berarti “elektronik”, yang berarti kegiatan atau transaksi yang digunakan tanpa pertukaran atau kontak fisik, transaksi diadakan secara elektronik atau digital, hal ini menjadi mungkin dengan dukungan perkembangan komunikasi digital yang pesat.
E-Bisnis adalah perluasan dari e-Commerce, di mana tidak hanya pembelian, pembayaran barang, dan pelayanan, tetapi juga disertai pelayanan konsumen, kolaborasi dengan partner bisnis dengan dukungan elektronik sebagai alat transaksi atau organisasi, dalam penerapannya e-Bisnis akan menggunakan seluruh mata rantai dalam proses bisnisnya, seperti proses pembelian secara eletronik & management rantai pasokan, pemrosesan pesanan secara elektronik, mengatur pelayanan pelanggan hingga bekerja sama dengan partner (mitra usaha). Dalam e-Bisnis transaksi uang belum tentu diperlukan, karena pada prinsipnya e-Bisnis juga melibatkan pemasaran, perancangan produk, dan evaluasi layanan konsumen. Jadi e-Bisnis merupakan integrasi dari pembelian dan penjualan secara eletronik, pengadaan secara elektronik, distribusi dan delivery barang secara elektronik, layanan online untuk customer, pemasaran secara elektronik, transaksi yang aman, proses yang diotomatisasi dan juga kolaborasi semua bagian secara elektronik.
Untuk mendukung pengembangan e-Bisnis berbasis web itu sendiri diperlukan Teknologi informasi dan komunikasi berbasis internet melalui berbagai macam media komunikasi dan telekomunikasi baik itu jaringan internet konvesional maupun melalui fixed wireless atau melalui perangkat telekomunikasi di operator. Untuk itu dalam membangun e-Bisnis perlu diperhatikan Critical Success Factor (CSF) agar e-Bisnis yang dikembangkan bisa bertahan dan berkembang pada masa kini dan masa yang akan datang. Dalam membangun e-Bisnis, pelanggan adalah critical point yang harus diperhatikan, artinya jaminan privasi dan kemanan harus dimiliki pelanggan selama bertransaksi. Pengelola harus bisa menjaga privasi informasi mengenai pelanggan yang memberikan informasi data diri kepada pengelola melalui situs web yang dikembangkan. Bisnis social networking semakin membuat pasar eBisnis semakin hidup karena para pengguna bisa bertukar informasi tentang suatu produk secara bebas dan sebanyak-banyaknya dengan pengguna lain.

Bisnis elektronik atau e-bisnis dapat membantu bisnis Anda untuk:
·         Menghemat biaya dan waktu transaksi.
·   Mempromosikan, memasarkan dan menjual di seluruh dunia melalui website, Meningkatkan dukungan pelanggan, komunikasi dan manajemen hubungan.
·  Bersaing secara global dengan situs web Anda terhadap bisnis dari semua ukuran tanpa pengaturan kantor di negara-negara E-bisnis lain  untuk usaha kecil E-bisnis dapat membuat Anda kompetitif dengan perusahaan jauh lebih besar.
·       Memasarkan ke dunia, dan Internet membuat mencapai pasar yang mudah.
·       Pemasaran dan Penjualan Sebuah website memudahkan pelanggan Anda untuk menemukan Anda jika Anda termasuk alamat, nomor telepon, dan peta kecil.

Perbedaan Antara E-Bussiness dan E-Commerce

Pada dasarnya, e-commerce dan juga e-business bisa kita bedakan dengan sangat mudah. Hampir semua e-commerce adalah bagian dari e-business, jadi tidak salah apabila kita menyebutkan banyak toko – toko online sebagai bentuk dari e-commerce ataupun e-business. Namun demikian, tetap ada sebuah perbedaan antara kedua layanan yang berada di dalam jaringna internet ini, yaitu :
1.      E-business mencakup area yang sangat luas, mulai dari pembangunan modal, sumber daya manusia, sumber daya teknologi, proses marketing dan pemasaran, manajemen perkantoran, proses audit, dan segala macam elemen lainnya. Sedangkan, e-commerce hanya berfokus pada proses jual beli atau pemindahtanganan yang dilakukan melalui proses transaksi secara elektronik di sebuah situs.
2.      E-commerce merupakan bagian kecil dari sebuah e-business. Ibaratnya, apabila kita ibaratkan sebagai tubuh manusia, e-business adalah seluruh tubuh manusia, sedangkan e-commerce hanyalah bagian tangan kiri atau tangan kanan manusia saja.
3.      E-commerce hanya membutuhkan spesifikasi dan jga kemampuan analisa dari segi penjualan dan transaksi saja. Sedangkan e-business membutuhkan pertimbanan matang dari berbagai aspek, mulai dari aspek pemasaran, produksi, dan sebagainya.

sumber
https://media.neliti.com/media/publications/86512-ID-none.pdf (IMPLEMENTASI E-COMMERCE SEBAGAI MEDIA PENJUALAN ONLINE, Shabur Miftah Maulana Heru Susilo Riyadi
file:///E:/Downloads/3830-10406-1-SM.pdf (E–BUSINESS: TEKNOLOGI DAN PELUANG BISNIS DI INDONESIA , Chandra Wibowo Widhianto)